Antena Jaringan dan Channel


Jenis-Jenis Antena Jaringan
1.Antena Grid
2.Antena Omni
3.Antena Yagi
4.Antena Sectoral
5.Antena Parabolic (Solid Disc)

Antena Grid

Antena Grid berbentuk seperti jaring ,dan cangkupan antena ini hanya searah. Biasanya antena ini mempunyai pasangan antena ditempat yang lain (antena pemancar sinyal ) dan antena ini diarahkan ke antena pemancar supaya sinyal yang diterima lebih tajam , contoh penerapannya : RT/RW net ,WAN P2P (point to point ) , warnet (dulu ).
Fungsi antena Grid adalah dimana antena ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sistem gelombang radio 2,4 Mhz.

Antena Omni

Antena Omni berbentuk seperti tongkat, tapi kecil. Cangkupan antena ini lebih luas di bandingkan dengan antena GRID, cangkupannya menyebar kesemua arah dan membentuk suatu lingkaran contoh penerapanny: digunakan pada RADIO-RADIO. Kalau dalam jaringan WAN menggunakan tipe konfigurasi P2MP (Point to multi point).
Fungsi antena Omni adalah melayani coverage area yang luas namun dalam jangkauan pendek. karena antena omni menjangkau area yang luas, besar kemungkinan akan terkumpul juga sinyal lain yang sama sekali tidak dikehendaki. Dengan demikian, antena omni akan menyebabkan interferasi. Namun antena ini cocok bila dipergunakan untuk koneksi hospot atau dikenal dengan sistem point to multipoint atau satu titik ke banyak titik.

Antena Yagi

Antena Yagi berbentuk seperti ikan teri. Cangkupan antena ini searah, seperti antena grid (bedanya ini jaringan digunakan dalam jaringan). Dan biasanya antena diarahkan ke pemancar.
Antena Yagi terdiri dari 3 bagia, yaitu:
-Driven, adalah titik catu dari kabel antenna.
-Reflektor, adalah titik catu dari kabel antena yang berfungsi sebagai pemantul sinyal.
-Director, adalah bagian pengarah antenna.

Antena Sectoral

Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan  yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

Antena Parabola (Solid Disk)

Antena solid disk ini digunakan untuk outdor untuk pointing, Antena Parabolik (Solid Disc) : memiliki fungsi dan frekuansi yang sama dengan antena grid, tetapi antena ini memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih fokus dibandingkan antena Grid. Antena Solid Disc biasanya digunakan untuk aplikasi point to point jarak jauh.

Perbedaan Antara ;
1. 802.11 a
2. 802.11 b
3. 802.11 g
4. 802.11 n
5. 802.11 ac

•802.11 a

Dirilis pada Oktober 1999 yang merupakan standar wireless network dengan maksimum data transfer rate 54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 5GHz dengan menggunakan metode transmisi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM, yang mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub-frekuensi (resisten terhadap interferensi dengan gelombang lain).
Kesimpulan
Range maksimal untuk indoor hanya sekitar 15 meter, sedangkan untuk outdoor 30 meter, dan standar 802.11a tidak kompatibel dengan 802.11 b,g.

•802.11 b

Menyambung penjelasan Jaka terkait 802.11a. Yang membuat 802.11b populer di rumahan, karena pada saat itu perangkat dengan teknologi 802.11b jauh lebih murah daripada 802.11a. Ditambah lagi kecepatan 11Mbps pada saat itu masih tergolong cukup untuk di rumahan, tidak perlu hingga 54Mbps.

Kesimpulan 
Kelebihan: Jarak sinyal bisa cukup jauh dan bisa lebih mudah menembus benda padat seperti dinding.
Kekurangan: Kecepatan sangat lambat dan sangat mudah interferensi dengan perangkat lain.
Kecepatan Maksimal: 11Mbps

•802.11 g

Merupakan gabungan dari standar WiFi 802.11a dan 802.11b. Sesuai namanya gabungan, sudah jelas 802.11g merupakan standar WiFi ketiga yang diciptakan. Pada saat itu, bisa dibilang hampir tidak memiliki kekurangan. Semua sisi terbaik dari 802.11a dan 802.11b ada di teknologi ini.
Kesimpulan
Kelebihan: Memiliki kecepatan tinggi, tahan interferensi dan lebih mudah menembus benda padat.
Kekurangan: Secara garis besar tidak ada.
Kecepatan Maksimal: 54Mbps

•802.11 n
Merupakan pengembangan lebih lanjut dari 802.11g, bahkan standar ini hingga sekarang masih sangat populer. Menariknya lagi, ia sudah mendukung teknologi sinyal atau antena ganda yang disebut MIMO. Memungkinkan untuk memiliki kecepatan sangat tinggi hingga 450Mbps.

Kesimpulan
Kelebihan: Lebih cepat dan memiliki ketahanan interferensi lebih baik daripada 802.11. Mendukung teknologi sinyal atau antena ganda (MIMO).
Kekurangan: Secara garis besar tidak ada.
Kecepatan Maksimal: 450Mbps

•802.11 ac

Merupakan standar WiFi paling cepat saat ini, tapi sayangnya harga teknologi ini masih cukup mahal. Harganya yang mahal, membuat orang masih jarang memakainya. Ditambah lagi, teknologiini ternyata jauh lebih rentan interferensi daripada 802.11n.
Kesimpulan
Kelebihan: Lebih cepat daripada 802.11n.
Kekurangan: Lebih rentan terhadap interferensi, terutama di 2.4Ghz.
Kecepatan Maksimal: 1300Mbps 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi MTCWE

4 Wireless Tools MikroTik